“Jangan khawatir apabila wanita yang
kamu sayanngi banyak bicara, tapai khawatirlah ketika mereka tiba-tiba menjadi
pendiam”
-Mbak reren-
Banyak
yang bilang cewek itu emang udah kodratnya cerewet. Walaupun ada cewek yang
memang terlihat pendiam tapi kalau udah ketemu sama apa yang dia kena, pasti
deh keluar sifat aslinya. Dan sepertinya memang seperti itu ya garisnya kalau
saya sering melihat selama ini. Kebetulan saya cewe kan jadi lebih gampang aja
mengamati kesahrian teman-teman saya mulai yang kayaknya pendiem sampe yang
hobi ngomong, pada dasarnya mereka itu suka untuk berbicara.
Apabila
wanita sedang berkumpul, pasti identik sekali dengan kegiatan menggosip.
Padahal belum tentu mereka bergosip selalu membicarakan hal-hal yang negatif. Girl talk itu isinya ya gak cuma
ngomongin orang saja, kita bisa aja berbagi pengalaman, ngomongin mimpi, dan
pastinya kita berbagi cerita mungkin lebih enak dibilang curhat.
Kenapa ya wanita identic sekali dengan
kata ‘curhat’?
Dikit-dikit kalau ketemu temen “eh bentar deh
bentar mau cerita aku, sini-sini.”
Lalu bisa sampa 5 jam kemudian
ceritanya. Hahahahaha
Kenapa ya gitu?
Masih
teringat akan tulisan di majalah BIRKUN HIMATEKLA ITS edisi “emansipasi wanita”,
dalam tulisan itu kalau saya baca tersirat menunjukkan bahwa wanita itu kuat
dalam kadarnya. Ya kuat dalam kadarnya wanita. Wanita kuat, tidak seutuhnya
kuat, karena wanita selalu membutuhkan sandaran. Makannya wanita yang paling
kuat pun kalau dia di dalam keluarga gak bisa disebut kepala keluarga kan? Yak
arena kaum wanita itu kuat dalam kadaranya.
Dalam
hal ini bukan berarti kaum wanita menjadi terlihat lemah. Wanita juga harus
hebat, juga harus kuat. Ya walau masih dalam kadarnya, tapi dia harus kuat di
depan anak-anaknya, didepan bos di kantor mungkin, bisa juga di depan
adik-adiknya, atau mungkin kita kadang harus terlihat kuat di depan orang tua
sendiri. Walau dibalik itu semua ada beban yang membuat wanita-wanita tersebut
tidak kuat.
Baru
nonton di KOMPAS TV acara tentang “karena wanita”, disana tadi membahas
bagaimana wanita itu bisa kuat dan hebat. Ya benar wanita itu memang butuh
sandaran. Mereka itu hobi cerita ya karena mereka benar-benar ingin
menceritakan beban mereka. Bagi sebagian besar wanita mungkin setuju dengan
kata-kata ini “Dengan bercerita perempuan menjadi kuat dan menguatkan.”
Kalau
boleh saya menyimpulkan mungkin bercerita itu kaya semacam mereka nge-charge energy. Mereka bercerita ya biar
mood baik nya balik lagi, biar ada udara baru, biar ngerasa “saya tidak sendiri”.
Well mungkin itu wanita “cerewet”
menurut saya, kalau ada yang beda mendapat ya monggo kerso.
Merasa wanitamu, perempuanmu masih terlihat
ruwet?
Make it simple aja bro, mereka gak ruwet
mereka itu ya “kuat dalam kadarnya”
Jangan sok kuat juga buat yang wanita.
Terimakasih buat orang-orang terdekat
saya
“Bapak,ibu,abang,mas”
Dan pastinya….
Makasih buat teman-teman yang selalu
saya beri cerita saya.
Semoga kita bisa kuat
dan saling menguatkan :)
cewek pendiem kayak apa juga kalo udah sama orang yang bikin dia nyaman bakal cerita panjang lebar..
ReplyDeleteemang bener ses, perempuan sekuat apa juga tetep rapuh, butuh sandaran..
nice post :D