Friday, March 14, 2014

Hey, make it simple

“Jangan khawatir apabila wanita yang kamu sayanngi banyak bicara, tapai khawatirlah ketika mereka tiba-tiba menjadi pendiam”
-Mbak reren-
            Banyak yang bilang cewek itu emang udah kodratnya cerewet. Walaupun ada cewek yang memang terlihat pendiam tapi kalau udah ketemu sama apa yang dia kena, pasti deh keluar sifat aslinya. Dan sepertinya memang seperti itu ya garisnya kalau saya sering melihat selama ini. Kebetulan saya cewe kan jadi lebih gampang aja mengamati kesahrian teman-teman saya mulai yang kayaknya pendiem sampe yang hobi ngomong, pada dasarnya mereka itu suka untuk berbicara.
            Apabila wanita sedang berkumpul, pasti identik sekali dengan kegiatan menggosip. Padahal belum tentu mereka bergosip selalu membicarakan hal-hal yang negatif. Girl talk itu isinya ya gak cuma ngomongin orang saja, kita bisa aja berbagi pengalaman, ngomongin mimpi, dan pastinya kita berbagi cerita mungkin lebih enak dibilang curhat.

Kenapa ya wanita identic sekali dengan kata ‘curhat’?
 Dikit-dikit kalau ketemu temen “eh bentar deh bentar mau cerita aku, sini-sini.”
Lalu bisa sampa 5 jam kemudian ceritanya. Hahahahaha

Kenapa ya gitu?

            Masih teringat akan tulisan di majalah BIRKUN HIMATEKLA ITS edisi “emansipasi wanita”, dalam tulisan itu kalau saya baca tersirat menunjukkan bahwa wanita itu kuat dalam kadarnya. Ya kuat dalam kadarnya wanita. Wanita kuat, tidak seutuhnya kuat, karena wanita selalu membutuhkan sandaran. Makannya wanita yang paling kuat pun kalau dia di dalam keluarga gak bisa disebut kepala keluarga kan? Yak arena kaum wanita itu kuat dalam kadaranya.
            Dalam hal ini bukan berarti kaum wanita menjadi terlihat lemah. Wanita juga harus hebat, juga harus kuat. Ya walau masih dalam kadarnya, tapi dia harus kuat di depan anak-anaknya, didepan bos di kantor mungkin, bisa juga di depan adik-adiknya, atau mungkin kita kadang harus terlihat kuat di depan orang tua sendiri. Walau dibalik itu semua ada beban yang membuat wanita-wanita tersebut tidak kuat.
            Baru nonton di KOMPAS TV acara tentang “karena wanita”, disana tadi membahas bagaimana wanita itu bisa kuat dan hebat. Ya benar wanita itu memang butuh sandaran. Mereka itu hobi cerita ya karena mereka benar-benar ingin menceritakan beban mereka. Bagi sebagian besar wanita mungkin setuju dengan kata-kata ini “Dengan bercerita perempuan menjadi kuat dan menguatkan.”
            Kalau boleh saya menyimpulkan mungkin bercerita itu kaya semacam mereka nge-charge energy. Mereka bercerita ya biar mood baik nya balik lagi, biar ada udara baru, biar ngerasa “saya tidak sendiri”.

Well mungkin itu wanita “cerewet” menurut saya, kalau ada yang beda mendapat ya monggo kerso.
Merasa wanitamu, perempuanmu masih terlihat ruwet?
Make it simple aja bro, mereka gak ruwet mereka itu ya “kuat dalam kadarnya”
Jangan sok kuat juga buat yang wanita.

Terimakasih buat orang-orang terdekat saya
“Bapak,ibu,abang,mas”
Dan pastinya….
Makasih buat teman-teman yang selalu saya beri cerita saya.
Semoga kita bisa kuat dan saling menguatkan :)