Thursday, September 5, 2013

Perindu yang Tak Boleh Mengaku

Aku ini perindu yang tak boleh mengaku. Sementara pucuk-pucuk rasa kitapun diam saja dipermainkan angin sendu. Segera setelah kau baca tulisan ini, hubungilah aku. Beri aku sebuah kata, apa saja. Mungkin ‘Hai’, mungkin ‘kita’, mungkin ‘mungkin’. Apa saja. Agar aku bisa tau, kamupun begitu. Aku menunggu.” –Ladiba-

Rasa janggal yang tak masuk akal
Rasa ini jenis apa?
Rasa terpelihar tanpa disangka
Rasa yang datang sendiri
Rasa yang jatuh sendiri
Rasa yang hadir untuk mewarnai hidupku

Ternyata dia bernama
Rindu
Rindu itu bagai sesuatu yang menggelitik
Tapi kadang rindu itu terlalu mencekat
Hingga kadang bisa membuat leher ini bengkak

Rindu pernah menyampaikan pesan
Ingin disambut dengan rindu lainnya dengan yang diseberang sana

Perindu yang tak boleh mengaku
Setidaknya sudah ku coba menyampaikan pesan rindu

-ss-

Thank’s to mbak ladiba, salam kenal mbak.
Selamat sore langit jakarta sendu
Selamat menyambut kelakson merdu


No comments:

Post a Comment