“Aku
ini perindu yang tak boleh mengaku. Sementara pucuk-pucuk rasa kitapun diam
saja dipermainkan angin sendu. Segera setelah kau baca tulisan ini, hubungilah
aku. Beri aku sebuah kata, apa saja. Mungkin ‘Hai’, mungkin ‘kita’, mungkin ‘mungkin’.
Apa saja. Agar aku bisa tau, kamupun begitu. Aku menunggu.” –Ladiba-
Rasa
janggal yang tak masuk akal
Rasa
ini jenis apa?
Rasa
terpelihar tanpa disangka
Rasa
yang datang sendiri
Rasa
yang jatuh sendiri
Rasa
yang hadir untuk mewarnai hidupku
Ternyata
dia bernama
Rindu
Rindu
itu bagai sesuatu yang menggelitik
Tapi
kadang rindu itu terlalu mencekat
Hingga
kadang bisa membuat leher ini bengkak
Rindu
pernah menyampaikan pesan
“Ingin disambut dengan rindu lainnya dengan
yang diseberang sana”
Perindu
yang tak boleh mengaku
Setidaknya
sudah ku coba menyampaikan pesan rindu
-ss-
Thank’s
to mbak ladiba, salam kenal mbak.
Selamat
sore langit jakarta sendu
Selamat
menyambut kelakson merdu
No comments:
Post a Comment